Bersama 34 perusahan BUMN dan swasta nasional, Telkomsel berhasil meraih anugerah sebagai korporasi penginspirasi bumi. Pencapaian tersebut diberikan atas penerapan BTS (Base Transceiver Station) tenaga matahari dan air. 

Kemampuan itu  dinilai tim seleksi Indonesia Green Awards 2011 tidak hanya baik untuk bumi sekaligus layak ditiru operator selular di Indonesia.
Pengakuan ini diperoleh Telkomsel setelah mengikuti proses penilaian selama hampir dua minggu yang dilakukan tim seleksi Indonesia Green Awards 2011.

Awalnya tidak mudah untuk menentukan kemampuan apa yang akan dipertarungkan di ajang penghargaan kepada individu dan perusahaan yang menghargai lingkungan yang diselenggarakan oleh La Tofi School of CSR dan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia tersebut.

“Ketika diminta mengikuti seleksi Indonesia Green Awards 2011, kami cukup sulit menentukan kegiatan lingkungan apa yang harus didaftarkan. Setelah menganalisa sekian banyak program ramah lingkungan yang telah dilakukan Telkomsel. Akhirnya terpilihlah penerapan energi solar cell dan mikrohidro terhadap sejumlah BTS Telkomsel di sejumlah wilayah Tanah Air,” jelas Bambang Siswanto, Manager CSR & Management Support.

Pemilihan program lingkungan yang memiliki nilai manfaat tinggi di atas memang harus dilakukan ekstra teliti. Sebab, sejumlah perusahaan besar yang selama ini dikenal cukup intens menggulirkan program lingkungan oleh publik pun ikut bertarung didalam event yang puncak acaranya di gelar di Jakarta, Rabu (28/9/2011). Sebut saja beberapa diantaranya Danone Aqua, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Antam (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero), PT BNI (Persero) Tbk, dan lainnya.

Wajar saja bobot program lingkungan harus diperhitungkan. Semisal BTS mikrohidro yang sudah berjalan sejak tahun 2010, yang di antaranya terdapat di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Pemanfaatan BTS tenaga air pertama di Asia tersebut mampu membangkitkan daya listrik sebesar 16,47 KW, dimana sebanyak 7,7 KW disalurkan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di BTS dan fasilitas umum. Sementara sisanya, 7,94 KW untuk cadangan.

Tidak hanya berguna memenuhi kebutuhan jangkauan signal Telkomsel, keberadaan BTS mikrohidro jadi cukup penting dalam membuka wilayah terisolasi dari pasokan aliran listrik konvensional. Termasuk mendongkrak nilai perekonomian di wilayah tersebut.